• 06/19/2024
johnbowe.info

Perdana Menteri Netanyahu Mengakhiri Fungsi Kabinet Perang Israel Seiring Pengunduran Diri Benny Gantz

johnbowe.info – Perdana Menteri Israel, Benjamin Netanyahu, telah resmi membubarkan kabinet perang yang terdiri dari enam anggota, sebuah keputusan yang diambil menyusul pengunduran diri Benny Gantz, sekutu berhaluan tengah dan mantan panglima militer. Keputusan ini diumumkan setelah Gantz meninggalkan pemerintahan.

Menurut laporan dari Reuters dan Associated Press pada tanggal 18 Juni 2024, Netanyahu membubarkan kabinet pada Senin, 17 Juni. Pembubaran ini sudah banyak diperkirakan mengingat kepergian Gantz meningkatkan ketergantungan Netanyahu pada dukungan dari sekutu-sekutu ultra-nasionalis yang umumnya menolak ide gencatan senjata dengan Hamas. Hal ini menambahkan tantangan dalam proses negosiasi yang sedang berlangsung untuk mengakhiri delapan bulan konflik di Gaza, Palestina.

Kabinet perang ini awalnya dibentuk pada hari-hari pertama konflik, sebagai sebuah langkah untuk menunjukkan persatuan nasional pasca-serangan Hamas di wilayah selatan Israel pada 7 Oktober 2023. Gantz, yang saat itu masih sebagai pemimpin partai oposisi, bergabung dengan koalisi pemerintah dan meminta pembentukan sebuah badan kecil yang bertanggung jawab mengarahkan operasi militer, sebuah usaha untuk meminimalisir pengaruh anggota-anggota sayap kanan dalam pemerintahan.

Komposisi kabinet ini melibatkan Benny Gantz, Benjamin Netanyahu, dan Menteri Pertahanan Yoav Gallant. Namun, pembubaran tersebut kini menempatkan Israel pada posisi penting dalam mengambil keputusan strategis terkait dengan masa depan konflik yang berkepanjangan.

Saat ini Israel dan Hamas sedang mengevaluasi proposal gencatan senjata terbaru yang meliputi pertukaran pembebasan sandera yang ditawan oleh Hamas selama serangan. Di sisi lain, situasi di lapangan masih tegang dengan adanya operasi militer Israel yang berlangsung di Jalur Gaza, khususnya di kota Rafah di selatan, serta menghadapi perlawanan dari Hamas dan peningkatan aktivitas di perbatasan utara dengan Lebanon.

Meskipun Israel baru-baru ini berhasil melakukan serangan terhadap Mohammed Ayoub, seorang tokoh penting dari departemen roket dan rudal Hizbullah, dengan pesawat tak berawak, jumlah peluncuran rudal dari Lebanon telah mengalami penurunan yang signifikan, dari lebih dari 200 peluncuran pada hari Kamis menjadi hanya enam peluncuran dalam 48 jam terakhir. Pembubaran kabinet perang ini menjadi sebuah momen kritis dalam upaya Israel mengelola konflik yang terus berlanjut di kawasan tersebut.